Pasukan Israel akhri penggerebekan rumah sakit Al-Shifa. Pasukan Israel mengakhiri penggerebekan rumah sakit Al-Shifa, meninggalkan mayat dan jejak kehancuran
Militer Israel telah mundur dari rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa, setelah pengepungan selama 14 hari yang menurut para saksi dan pejabat Palestina telah menyebabkan sebagian besar bangunan hancur dan mayat berserakan di kompleks tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi penarikan pasukannya pada hari Senin, mengatakan pasukannya telah membunuh militan Hamas, dan menyita persenjataan dan dokumen intelijen.
“Pangkalan teroris di Shifa telah di musnahkan,” Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada hari Senin, memuji “tindakan tegas dan profesional” IDF.
Kru medis sedang berupaya untuk menemukan ratusan jenazah yang tersebar di seluruh kawasan Al-Shifa, dan sejauh ini setidaknya 300 jenazah telah di temukan. Menurut Pertahanan Sipil Gaza. Sulit untuk menentukan jumlah pasti orang yang tewas, tambahnya, karena pasukan Israel telah menguburkan mayat di dalam dan sekitar kompleks dan melibas jalan-jalan di dekatnya.
Raed al-Dahshan. Direktur operasi Pertahanan Sipil Gaza. Mengatakan kepada CNN bahwa “hampir tidak mungkin” ambulans mencapai rumah sakit karena jalan rusak di kota tersebut.
Juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan 900 tersangka militan telah di tahan selama dua minggu operasinya. Lebih dari 500 orang di antara mereka telah di identifikasi sebagai anggota Hamas atau Jihad Islam Palestina (PIJ). Kata Hagari pada hari Senin. Seraya menambahkan bahwa beberapa dari mereka yang di tahan adalah “komandan dan orang-orang penting.”
CNN tidak dapat memverifikasi jumlah jenazah di dalam Al-Shifa secara independen karena kurangnya akses pelaporan di Gaza. CNN telah menghubungi IDF mengenai angka-angka ini tetapi belum mendapat tanggapan.
Pasukan Israel akhri penggerebekan rumah sakit Al-Shifa
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sekitar 3.000 orang berada di dalam rumah sakit ketika IDF memulai serangannya pada 18 Maret – serangan kedua terhadap fasilitas tersebut dalam hampir enam bulan perang dengan Hamas.
Setelah mengklaim operasi pertamanya pada bulan November berhasil. IDF pada bulan Januari mengatakan bahwa mereka telah sepenuhnya membongkar struktur komando Hamas di Gaza utara – namun Hamas di laporkan kembali ke lokasi yang sama beberapa bulan kemudian. Sehingga memicu serangan baru Israel.
Khader Al Za’anoun. Seorang jurnalis dari kantor berita resmi Palestina Wafa yang juga bekerja untuk CNN. Mengatakan pemandangan di Al-Shifa setelah penarikan IDF seperti “film horor.”
“Buldoser menghancurkan banyak orang di sekitar dan di halaman rumah sakit.” Kata Al-Za’anoun.
Warga Palestina mulai berdatangan ke kompleks yang hancur untuk mencari anggota keluarga yang hilang. “Kami menemukan seluruh keluarga tewas dan jenazah mereka membusuk di rumah-rumah sekitar rumah sakit.” Katanya.