Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau para pengusaha untuk tidak perlu khawatir dengan suasana menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sejauh ini, Jokowi menegaskan bahwa semuanya aman.
“Meskipun kalau kita baca di media sosial, nonton TV debat antar politisi kelihatannya suasananya panas, kelihatannya,” jelas Jokowi.
“Kalau sering turun ke masyarakat ke desa, sering turun ke daerah-daerah, bisa merasakan bahwa masyarakat itu rileks,” kata Jokowi.
Pemilu 2024 Menjadi Perhatian Pengusaha, RI Harus Fokus Ke Pertumbuhan Kedepannya
Masa pemilihan umum (Pemilu) yang tiba dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi perekonomian nasional. Momentum ini dipandang sebagai peluang bagi pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2024, sekaligus menyimpan tantangan dan menarik perhatian dunia.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar
Menurut Mahendra Siregar ketua (OJK) meskipun pemilu akan berlangsung, pemerintah harus tetap fokus pada strategi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.
“Saya rasa tidak ada masalah di situ. Di luar itu adalah kontribusi sektor jasa keuangan,” katanya dalam Economic Outlook 2024, Jumat (22/12/2023).
Mahendra menegaskan sektor jasa keuangan dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi. Di antaranya melalui pertukaran karbon, pemanfaatan teknologi digital, inovasi produk dan jasa keuangan, serta inklusi keuangan.
“Ini adalah prioritas konkret di sektor jasa keuangan yang dapat menumbuhkan peluang ekonomi secara berkelanjutan,” tambah Mahendra.
Oleh karena itu, lanjutnya, sektor jasa keuangan siap menghadapi tahun politik di 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan menggerakkan tiga mesin ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap di atas 5% di tahun 2024.
Ketiga mesin ekonomi tersebut, lanjut Airlangga, adalah mesin ekonomi konvensional yang perlu direvitalisasi dan diperbesar kapasitasnya sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas, peningkatan investasi baru, dan peningkatan ekspor.
Selanjutnya, mesin-mesin ekonomi baru yang akan menjadi akselerator pertumbuhan di masa depan perlu diperkuat, seperti penerapan aplikasi digital dan kecerdasan buatan di berbagai sektor ekonomi, pengembangan industri semikonduktor, serta pengembangan ekonomi hijau dan energi terbarukan.
Terakhir, dengan menyempurnakan mesin ekonomi Pancasila, yaitu ekonomi yang berkeadilan, diharapkan dapat mengejar target pertumbuhan ekonomi di masa depan.
“Ketiga hal ini penting untuk didorong ke depan. Dan Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil meredam gejolak berbagai krisis geopolitik, kemudian perubahan iklim, dan menggunakan APBN sebagai peredam guncangan,” pungkas Airlangga.