Menteri Erick Rencanakan RI Kuasai 61% Saham Freeport

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana mengakuisisi hingga 61% saham PT Freeport Indonesia (PTFI), yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2041 dan rencananya akan diperpanjang hingga tahun 2061.

Saat ini, pemerintah menguasai 51,2% saham PTFI. Erick mendorong PTFI untuk mendukung divestasi 10% saham tambahan tersebut.

“Apalagi Saham kita sudah sentengah 51%, jadi kita dukung, apalagi nanti saham yang kita miliki naik 61%, alhamdulillah”, ujar Erick.

Dengan demikian, jika ingin mengembangkan potensi setelah kontrak berakhir pada 2041, Freeport harus memutuskan investasi dari sekarang.

“Memang potensinya masih ada, atau shutdown 2041 itu pilihannya. Mau eksplorasi potensi atau shutdown,” kata Erick di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Erick menambahkan, dengan memperpanjang kontrak, Freeport juga akan membangun smelter baru di Fakfak, Papua Barat.

Aturan PP, RI akan tambah saham Freeport hingga 61%

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait penambahan saham Indonesia melalui MIND ID di PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10% menjadi 61%. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa rencana tersebut masih dalam proses.

“Semuanya dalam proses, menunggu PP (Peraturan Pemerintah). Peraturan Perundang-undang juga akan segera selesai, kata jokowi saat di PT Smelting, Gresik, Senin (18/12/2023).

Melalui Holding BUMN Tambang MIND ID, penambahan 10% saham Indonesia di perusahaan milik Amerika Serikat itu akan menjadi 61%.

Tidak hanya itu, PTFI juga akan membangun fasilitas pemurnian dan pengolahan mineral mentah (smelter) di Fak-Fak, Papua Barat.

Selain itu, dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu, beliau juga bertemu dengan CEO Freeport McMoran Ricard Adkerson.

“Memang potensinya masih ada, atau shutdown 2041 itu pilihannya. Mau eksplorasi potensi atau shutdown,” kata Erick di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (19/12/2023).

“Apalagi kita sudah 51%, jadi kita dukung, apalagi nanti kita naikkan jadi 61% alhamdulillah. Dividennya akan lebih besar lagi, dan itu yang ingin kita dorong di Vale,” tambahnya.

Erick menambahkan, dengan perpanjangan kontrak tersebut, Freeport akan membangun smelter baru di Fakfak, Papua Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *