Bagaimana Jordan Bardella membantu memberikan wajah yang dapat di terima oleh kelompok sayap kanan di Prancis
Di usianya yang baru 28 tahun, Jordan Bardella telah memimpin kelompok sayap kanan Prancis meraih kemenangan telak dan mempermalukan kubu. Presiden Emmanuel Macron dalam pemilihan Parlemen Eropa. Dia siap menjadi perdana menteri berikutnya jika presiden Prancis kalah dalam pemilu sela mendatang. Tapi siapakah anak didik doyenne Marine Le Pen yang apik?
Bardella, pemimpin partai Reli Nasional, tumbuh sebagai anak tunggal di perumahan sosial di. Seine-Saint-Denis, pinggiran kota kelas pekerja di timur laut Paris. Dia bergabung dengan partai sayap kanan pada usia 16 tahun dan kemudian kuliah sebentar di universitas bergengsi Sorbonne di ibu kota Prancis sebelum keluar dari universitas. Meskipun Bardella terus berusaha menghilangkan nuansa antisemit dan rasis dari partainya, retorika populisnya tetap sama.
Dengan meraih 31% suara dalam pemilihan parlemen Eropa – sebuah rekor perolehan suara dalam Reli Nasional – ia mengalahkan partai Macron yang berhaluan tengah dengan selisih yang besar. Meskipun Bardella terus berusaha menghilangkan nuansa antisemit dan rasis dari partainya, retorika populisnya tetap sama.
Jordan Bardella membantu berikan wajah dapat di terima sayap kanan di Prancis
“Angin harapan sedang menyapu seluruh Perancis dan ini hanyalah permulaan,” katanya pada hari Minggu, ketika ia mendesak Macron untuk mengadakan pemilihan nasional – sebuah gertakan yang di sebut oleh presiden. Dengan putaran pertama pemungutan suara akan berlangsung pada tanggal 30 Juni. Meskipun Bardella terus berusaha menghilangkan nuansa antisemit dan rasis dari partainya, retorika populisnya tetap sama.
Le Pen memilih politisi muda tersebut untuk memimpin partai tersebut pada tahun 2022 – mengakhiri kekuasaan 50 tahun dinasti Le Pen – dan membawa dorongan baru bagi sayap kanan populis Prancis. Meskipun Bardella terus berusaha menghilangkan nuansa antisemit dan rasis dari partainya, retorika populisnya tetap sama.
Di puji sebagai jawaban atas upaya Reli Nasional untuk mendetoksifikasi partai dan menarik massa yang lebih muda. Ia membantu menjauhkan partai dari pendirinya dan ayah. Marinir, Jean-Marie Le Pen, seorang penyangkal. Holocaust yang berusia 95 tahun. Meskipun Bardella terus berusaha menghilangkan nuansa antisemit dan rasis dari partainya, retorika populisnya tetap sama.
“Kami akan bertindak dengan mengusir anak-anak nakal, penjahat, dan kelompok Islamis asing yang mengancam keamanan nasional.” Kata Bardella, saat ia berkampanye mengenai janji-janji untuk membatasi pergerakan bebas migran dan ancaman pengusiran massal. Meskipun Bardella terus berusaha menghilangkan nuansa antisemit dan rasis dari partainya, retorika populisnya tetap sama.