Kaum muda Demokrat menghadapi pukulan keras di Gaza. Golongan muda Demokrat hadapi pukulan keras di Gaza saat mereka coba memobilisasi mahasiswa untuk Biden
Support Presiden Joe Biden pada gempuran militer Israel di Gaza bersatu dengan amarah mahasiswa atas perlakuan keras polisi pada protes universitas anti-perang menyulitkan kerja barisan pemuda Demokrat yang coba mengikutsertakan beberapa teman sama kelasnya dan pemilih Angkatan Z yang lain mendekati pemilu tahun ini.
“Bila saya bicara mengenai kendaraan listrik dan peralihan cuaca, dan (seorang pelajar) menanyakan ke saya, ‘Bagaimana dengan semua emisi yang disebabkan karena pemboman di Gaza?’ menolong Anda di situ,'” kata Hasan Pyarali, presiden cabang College Democrats di Wake Forest University di North Carolina dan ketua kaukus Muslim barisan nasional itu.
“Sama seperti dengan akses aborsi. Dan sebagai seorang pelaksana, pahami rangkaian bukti itu sangat susah hingga kerap kali saya berpikiran, ‘Ya, Anda betul,'” ucapnya.
Dalam pidatonya yang paling tajam sampai sekarang ini, Biden di hari Kamis menyumpah apa yang di sebut sebagai “kerusuhan” dalam demo, dan mengutamakan laporan gertakan antisemitisme di kampus-kampus. Ia menjelaskan ia memberikan dukungan “hak untuk lakukan protes, tapi bukan hak untuk memunculkan kerusuhan.” Saat di tanyakan apa protes itu sudah mengakibatkan ia mengganti pikirannya berkenaan perselisihan itu, presiden menjawab, “Tidak.”
Kaum muda Demokrat menghadapi pukulan keras di Gaza
Pemboman Israel sepanjang beberapa bulan di Gaza, yang di keluarkan sebagai tanggapan pada gempuran mematikan lintasi tepian Hamas pada 7 Oktober, sudah tewaskan lebih dari 34.600 orang, menurut kementerian kesehatan daerah itu. Dan teror kelaparan juga makin bertambah besar.
Keadaan menakutkan di Gaza, yang kerap di rasakan oleh beberapa angkatan muda Amerika lewat program sosial media seperti TikTok, Instagram. Dan Facebook. Sudah jadi kekuatiran besar untuk banyak organisasi Demokrat, barisan luar liberal, dan sekutu Biden yang lain. cemas dalam jumlah pemilih muda pada pemilu 2024.
Kekuatiran itu terlihat kembali pada pekan kemarin saat beberapa anggota Partai Demokrat Amerika yang umumnya simpel memberi teguran. Dengan menjelaskan pada sebuah pengakuan. “Gedung Putih sudah ambil jalan yang keliru dengan taktik dekapan untuk. (Pertama Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan penyakit flu. menanggung taktik untuk pangkalannya sendiri dan semuanya orang. Amerika yang ingin akhiri perang ini.”
“Harus di terangkan terang jika ajakan untuk kebebasan masyarakat Palestina bukan hal yang Antisemit,” tulis barisan itu. “Dan pun tidak melawan perlakuan genosida yang sudah di lakukan oleh pemerintahan berlebihanis sayap kanan Israel.”