Media sayap kanan memakai video yang di potong dengan menipu untuk secara menyimpang mengeklaim Biden menyelimpang dari KTT G7
Media sayap kanan memakai video yang di potong dengan menipu untuk secara menyimpang mengeklaim jika Presiden Joe Biden pergi waktu mendatangi acara bersama beberapa pimpinan dunia yang lain di KTT G7 di Italia di hari Kamis.
Video yang di bagi oleh New York Post di X memperlihatkan sisi dari demo terjun payung di muka sejumlah pimpinan dunia di Italia yang mengikutsertakan sejumlah penerjun payung yang landing di dekat barisan itu. Dengan masing-masing penerjun payung bawa bendera yang sebagai wakil beberapa negara G7 yang tidak sama.
Di video komplet yang masih belum di edit, Biden – yang berdiri bersama kelompok pimpinan saat penerjun payung bawa banner G7 landing di muka mereka – sebelumnya sempat kembali untuk mengacung jempol ke sejumlah penerjun payung yang landing ada di belakang kelompok, bersama dengan seorang pembikin parasut yang berlutut di tanah untuk mengepak salah satunya aliran penerjun payung dan bendera Prancis.
Beberapa pimpinan yang lain, termasuk Pertama Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, sempat melihat barisan itu. Pertama Menteri Italia Giorgia Meloni selanjutnya jalan ke Biden, menepuk lengannya. Dan memberikan kode supaya Biden gabung dengan beberapa pimpinan yang lain yang di kasih pembimbingan dengan seorang perwira Angkatan Darat Italia mengenai demo yang barusan mereka tonton.
Tetapi video yang di bagi oleh Post on X menggunting parasut yang berlutut. Hilangkan kerangka kenapa Biden tinggalkan barisan itu. “Presiden Biden nampaknya tidak konsentrasi pada KTT G7 di Italia, dan beberapa petinggi perlu menariknya lagi untuk konsentrasi.” Kata posting sosial media itu.
Media sayap kanan menggunakan video yang dipotong secara menipu
Claim itu selanjutnya jadi dasar halaman muka Post di hari Jumat. Yang menyebutkan Biden sebagai “KEPALA UTAMA” dan mendakwa presiden membuat malu AS dengan “pengembaraan yang memusingkan.”
Gedung Putih di hari Kamis mengomentari Post dan beberapa media lain karena mengkarakterisasi presiden jadi orang yang “kebingungan” dan memakai “rangka sempit yang mengada-ada” untuk membuat terlihat seakan-akan presiden sedang menyelimpang dari demo terjun payung.
“Ia ucapkan selamat ke salah satunya penyelam dan mengacung jempol.” Kata jubir Gedung Putih Andrew Bates pada sebuah posting di sosial media.
“Berhati-hati dengan pemalsuan murahan… dan semua aktor yang beritikad jelek yang menguploadnya,” direktur komunikasi Gedung Putih Ben LaBolt menulis.
X selanjutnya menambah catatan komune ke tweet Post yang mengaku jika video itu sudah di potong. Jubir Post tidak selekasnya menyikapi keinginan komentar di hari Jumat.